Giveaway Buku Karya Napoleon Hill - Think And Grow Rich

10/21/2015
Halo...

Ini pertama kali saya mengadakan "giveaway" di blog ini. Nah, yang akan saya bagikan adalah sebuah buku berjudul "THINK AND GROW RICH" karya Napoleon Hill. Buku ini adalah semacam buku motivasi yang cukup terkenal di negara asalnya. Di Indonesia, buku ini diterjemahkan, diterbitkan dan dijual oleh PT. Gramedia Pustaka Utama.


Sinopsis singkat yang saya ambil dari halaman penerbit Gramedia adalah sebagai berikut:
"Ketika diterbitkan pada tahun 1937, Think and Grow Rich dianggap sebagai salah satu buku pemberi inspirasi terhebat pada masanya. Buku ini terjual lebih dari 15 juta kopi dan menjadi peta jalan bagi jutaan orang untuk melarikan diri dari kemiskinan selama masa depresi di Amerika dan melangkah ke depan untuk mencapai kemakmuran bagi diri mereka sendiri, keluarga mereka, dan dalam banyak hal para pegawai mereka. Selain diajak mempelajari prinsip-prinsip kemakmuran itu, pembaca juga akan membaca cerita sukses orang-orang dalam edisi aslinya--pengusaha terkemuka di akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21--dan orang-orang berprestasi hebat pada masa kini. Semua yang membaca, memahami, dan menerapkan filosofi ini akan lebih siap menarik dan menikmati standar hidup yang lebih tinggi--yang selama ini telah dan akan tetap diabaikan oleh siapa pun kecuali oleh yang siap"

Dan review lain soal buku ini pada situs Goodreads dapat dilihat disini.

Syarat untuk mendapatkan buku ini cukup mudah:
  1. Follow akun twitter saya di @ardiankusuma,  karena pengumuman pemenang akan saya umumkan via twitter.
  2. Share artikel ini di Facebook dan Twitter masing-masing dengan hashtag #ardiankusuma.
  3. Berikan komentarmu soal kota Jogja (bisa kesan, saran atau kritik) disertai akun twittermu diakhir komentar, komentar terbaik menurut saya yang akan keluar sebagai pemenang.
  4. Giveaway berakhir 31 Oktober 2015 pukul 23.59 dan akan saya umumkan pemenangnya 1 November 2015.
  5. Goodluck.

Share this

Content Creator, Founder @nyetritbareng, Admin @kopi.web.id, 5th Place Winner APWI Kemenpar 2018 & 4th Place Winner APWI Kemenpar 2019.

Related Posts

Previous
Next Post »

18 comments

Write comments
21 Oktober, 2015 20:21 delete

Jogja itu kota impianku. Banyak tempat yang ingin aku kunjungi disana, tempat wisata alam yang mampu menguncang jiwa, tempat sejarah yang menyimpan banyak kenangan dan ilmu pengetahuan, dan beberapa tempat kuliner yang aku idamkan. Dan menurutku Jogja adalah salah satu kota yang masih mempertahan alam, budaya, kuliner, dan sejarah yang mereka miliki dengan baik. Situs-situs, tempat wisata, semuanya masih terjaga, bahkan sudah terkenal hingga manca Negara. Dan Pulau Timang adalah tempat yang sangat aku ingin kunjungi, merasakan terpaan angin dan ombak ketika akan menyebrang itu seperti terbebas dari segala penat yang ada. Serta Puncak Gunung Mahameru yang tak perlu kuungkapkan lagi betapa dahsyatnya keindahan alam yang telah diciptakaan Tuhan untuk para umatnya muka bumi ini, keindahan Ranu Pane. Oh God! Semoga Tuhan mengabulkan impianku satu ini.
@LiebeIs0503

Reply
avatar
21 Oktober, 2015 23:26 delete

Kota Jogja itu adalah kota yang penuh kenangan buat ku. Kota pelajar yang khas dengan batik, gudeg, dan gaya yang clasic.
Keramahan dari masyarakat kota Jogja membuat orang yang berkunjung kesana merasa nyaman dan seolah enggan meninggalkan kota budaya itu. Salah satu kota yang begitu kental dengan adat jawanya, seolah ramah tamah memang menjadi ciri khas sendiri di kota ini.
Kota Jogja adalah salah satu kota wisata yang mempunyai banyak tempat wisata bersejarah yang terkenal seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan, selain terkenal dengan situs bersejarahnya kota Jogja juga terkenal dengan keindahan pantainya, seperti pantai Parang Tritis.
Saya sudah 5 kali mengunjungi kota ini, mengunjungi Keraton Yogyakarta, Candi Prambanan, Candi Borobudur, Pantai Parang Tritis, Malioboro, Pasar Bringharjo, benteng Van Berg (maaf kalau salah agak lupa), atau hanya sekedar berjalan-jalan santai berkeliling kota. Paling rindu sama suasana angkringan pinggir jalan dimalam hari dan bakpia Pathoknya.
Tiap dengerin lagu Ungu-Yogyakarta selalu pengen datang ke Kota Jogja lagi sambil mengenang masa lalu bersama seseorang yang lagi studi di UGM hehehee.

Sekian cerita saya soal Kota Jogja, maaf kalau ada penulisan yang salah.
Aku kepengen dolan maring Jogja maneh ^_^

@RizAnNie88

Reply
avatar
22 Oktober, 2015 14:59 delete


Wah, buku inceran saya sejak SMK nih.
Ah, rasanya kalo denger Jogja yang pernah jadi ibukota ini rasanya seperti ngopi sambil ngeblog, menghirup aroma cengkeh atau makan yang berkuah-kuah anget di sore hari, santai dan nikmat. Ah, Jogja tak sedamai itu kok, masih ramai akan uniknya, saya dulu pengin kuliah di sini tapi belum rejekinya, saya masih bisa ke Jogja untuk belajar hal lain kok. Jogja adalah tempat "ngaso" yang paling enak, kulinernya, budayanya, jalannya.
Banyak orang yang justru ingin menetap di Jogja, saya justru ndak, karena Jogja biarlah menjadi Jogja yang senantiasa dirindukan dan tempat yang tak akan pernah bosan untuk dikunjungi.
Salam, @umimarfa

Reply
avatar
23 Oktober, 2015 09:12 delete

Jangan tanya tentang Jogja, dab :-D

Banyak hal yang nggak bisa diucapkan, dituangkan dalam tulisan, terkadang hanya bisa dinikmati kala sendiri tentang setiap sudut Jogja. Sudah 8 tahun di Jogja, berteman dengan berbagai kawan, mblusukan naik sepeda, motoran (bonceng), mobilan (numpang), dan lainnya, tetap saja tidak tidak pernah bosan.

Mulai dari Jogja yang dulu agak sepi, sampai akhirnya menggeliat ramai, banyak berdiri kokoh bangunan, entahkan bahkan ketika orang banyak bilang "Jogja Berhenti Nyaman" sampai sekarang aku masih mengatakan "Jogja Selalu Nyaman." :-D

@Nasirullah5itam

Reply
avatar
23 Oktober, 2015 13:00 delete

Kota Jogja itu adalah kota yang penuh kesakitan buat saya. :'( Kota yang pengen saya kunjungi. Waktu itu ikut lomba dari Primaga*a yaitu Primagam* Nasional Smart Competiton 2014 (kalo gaksalah) udah jadi finalist tpi gak menang.:'(
Selain itu, Jogja adalah kota pelajar dan budaya. Khususnya budaya jawa. Selain itu, di Jogja juga banyak tempat wisata yang bersejarah, misalnya Candi Borobudur yang ngehitz dan bersejarah.

@Rio_Fernando_

Reply
avatar
24 Oktober, 2015 15:47 delete

Udah berkali2 ke jogja, ada rasa senengnya setiap liburan kesana soalnya emang banyak tempat berlibur. Apalagi tempat yang bersejarah dan banyak ilmunya. Tapi saat kesana aku pasti kepanasan, mungkin karena perbedaan yang sangat jauh dengan tempat tinggalku yang di lereng gunung. Ada banyak acara/event tahunan yg sayangnya nggak bisa kudatengi padahal pengen banget :(

Kesan: panas bangeeeettt:3 tapi kalo malem romantis, seru, asyik, gaul, indah, hawanya pengen ke pantai mulu kalau ke jogja. Terus juga maunya jalan-jalan.

Saran dan kritik: tanam lebih banyak pohon di pinggir jalan dan atasi kepanasan. Teruslah jadi kota yang istimewa dengan segala potensinya.

@p_ambangsari

Reply
avatar
26 Oktober, 2015 02:12 delete

Nama: Evita
Twitter: @evitta_mf

Jogja. Ini sudah memasuki tahun keempat saya tinggal dan berkuliah di salah satu universitas di Jogja. Rasanya semakin cinta dengan kota ini. Tahun depan mungkin saya akan diwisuda, dan entah saya akan tetap tinggal atau kembali ke rumah orang tua.
Jogja memang bukan tempat yang asing bagi saya, tiap lebaran saya memang selalu mudik kemari. Saya dan keluarga saja yang pergi merantau jauh dari Jogja.
Bisa kembali ke Jogja seperti pulang ke rumah. Tempat yang membuat saya sangat betah dan tak ingin pergi jauh kemana-mana. Walau jauh dari orang tua, tapi Jogja selalu punya cara mengobati si mahasiswi yang rindu ayah ibunya.
Jogja punya banyak tempat-tempat indah. Sudah empat tahun, tapi saya sendiri belum berhasil menelusuri semua sudut cantik yang ada di sini. Jogja memang luar biasa, sungguh daerah istimewa.
Ini memang tahun ke empat saya tinggal di Jogja. Tidak tahu apakah tahun depan masih bisa merasakan budayanya, kenyamanannya dan setiap tempat romantisnya. Menulis ini membuat saya menjadi sedih, siapa tahu ini bulan-bulan terakhir saya bisa menikmati suasananya. :')
Salam dari Jogja.

Reply
avatar
27 Oktober, 2015 20:31 delete

Benar, Jogja itu kota impian hampir semua orang. Jujur, saya juga sangat bersemangat kalau mendengar orang menyebut "Jogja" karena saya belum pernah ke sana. Saya juga sama, punya impian suatu saat nanti bisa tinggal di Jogja. Di mata saya, Jogja itu istimewa karena kekentalan akan adat istiadatnya dan saya sangat sreg untuk tinggal di sana. Dari kecil sampai sekarang saya ngomongnya Jawa. Tapi saya sekarang sering dikecengin teman-teman kuliah karena bicara saya medhok. Saya rasa kalau tinggal di sana, nggak akan ada yang meledek saya seperti itu.

Sampai sekarang, Jogja itu selalu menjadi tujuan wisata dan study tour orang-orang dan sekolah-sekolah di Lampung. Tapi, sebulan yang lalu, saya menonton film yang diputarkan oleh dosen di kampus saya yang berjudul "Belakang Hotel", diproduksi oleh Watchdoc yang mempertontonkan sumur-sumur warga yang kering, berlokasi di belakang hotel-hotel berbintang, diantaranya adalah sumur-sumur warga di kawasan Miliran, Gowongan, Malioboro dan Penumping. Banyak dari warga yang mengatakan bahwa itu adalah pertama kalinya sumur mereka kering sejak sumur-sumur itu mereka gunakan. Sumur-sumur itu mayoritas adalah sumur peninggalan nenek kakek mereka, bukan sumur yang umurnya baru 5 atau 10 atau 20 tahun. Salah satu contohnya, ada ibu-ibu yang harus bayar 2000 tiap mandi karena mandinya di kamar mandi umum pasar. Air sumur miliknya hanya cukup untuk cuci piring.

Karena Jogja adalah salah satu daerah yang menjadi tujuan utama para pelancong, tentu saja Jogja adalah daerah yang dipadati pengunjung. Hasilnya, ribuan hotel pun berdiri di sana, menjadi tempat menginap mereka yang datang ke Jogja. Dan ada hotel-hotel bermasalah --yang berdiri-- yang menyebabkan kerugian pada para warga terutama menyangkut air seperti yang ditunjukkan dalam film tersebut.

Dari film ini, saya bisa melihat bahwa hidup warga Jogja tak se-nyaman yang selama ini orang-orang bayangkan. Mereka juga punya masalah yang meresahkan kehidupan mereka. Semoga, pemerintah Jogja bisa lebih tegas terhadap hotel-hotel yang bermasalah dalam perizinan sehingga tidak ada lagi sumur warga yang kering gara-gara sumber daya air terampas oleh hotel-hotel yang tak pantas diberi izin untuk berdiri.

@safitriariyanti

Reply
avatar
30 Oktober, 2015 21:42 delete

Pasti suatu saat bakal ke Jogja lagi mas, jan kangen ngetrip sendirian ke Jogja. Jujur Jogja kota pertama yg aku kunjungi sendirian lho, naik bis menempuh perjalanan 7 jam. Wah kangen Jogja poolll apalagi sego tewol iku lhooo hehehe

Reply
avatar
31 Oktober, 2015 16:48 delete

Jogja adalah destinasi tujuan impian yang wajib aku kunjungi. Kenapa ya? Aku susah mendeskripsikannya, mungkin karena daerah itu istimewa seperti namanya hehe.. selain itu KLA Project sampai buat lagu saking kagumnya sama Jogja ^^
Salah satu sahabatku tinggal di Jogja untuk kuliah. Berkali-kali dia mengundangku untuk datang, tentu saja dia akan menemaniku selama disana. Tapi ya mungkin belum ada kesempatan dan waktu yang pas aja.
Jogja itu unik, banyak destinasi wisata yg wajib dikunjungi, nuansa tradisinya masih kental dan Indonesia banget. Pengin ke Candi Borobudur dan Pambanan, pengin fotoan di Malioboro, pengin ke keraton, pengin semuanya
Semoga dalam waktu dekat bisa mewujudkan keinginan itu dan 'tersesat' di Jogja sementara waktu.

@rinicipta.

Reply
avatar
01 November, 2015 06:00 delete

Bener pohon harus lebih banyak

Reply
avatar

Add your comment EmoticonEmoticon