Sebuah Salam Perpisahan Dari Logan

3/08/2017
Sebuah Salam Perpisahan Dari Logan

Disclaimer: Artikel ini sedikit mengandung spoiler film Logan, namun tidak secara keseluruhan.

Tak perlu menjelaskan panjang lebar tentang kondisi Logan yang menua, James Mangold sang sutradara membuka adegan dengan dihajarnya Logan secara habis-habisan oleh perampok yang ingin mengambil satu-satunya mata pencaharian sang Wolverine (baca: sopir Uber). Melihat cara bertarung Logan yang tertatih di awal film ini seperti meruntuhkan kebesaran sang Superhero yang dulu sangat dibanggakan.

Film yang mengambil latar tahun 2029 menceritakan bahwa mutan saat itu telah diambang kepunahan karena menyebarnya virus yang mematikan. Tiga mutan yang menjadi tokoh awal, Logan (Hugh Jackman), Charles Xavier (Patrick Stewart) dan Caliban (Stephen Merchant) menjadi gambaran memprihatinkannya kondisi mutan pasca era X-Men.

Logan harus bertahan hidup dengan cara yang kurang layak disebut sebagai seorang mantan Superhero. Kehidupannya tidak jelas, seakan meruntuhkan ekspetasi diri terhadap sosok Wolverine yang ganas. Kondisi Charles pun tak kalah membuat ngelu, pria yang dulunya dikenal dengan Profesor X itu hanya bisa berkeliling ruangan dengan kursi roda lawas, bukan canggih seperti dulu. Aktifitas hidup Charles layaknya jompo menunggu mati, karena Charles mengidap penyakit Alzheimer yang membuatnya terkadang lupa bahkan kepada Logan sendiri.

Logan meminta bantuan Caliban untuk merawat Charles tua. Caliban adalah seorang mutan murni yang masih tersisa. Logan memutuskan untuk merawat Charles di perbatasan Meksiko jauh dari lingkungan padat penduduk agar Charles tidak membahayakan. Konon katanya, Charles-lah penyebab kematian X-Men, pada suatu waktu ia tidak dapat mengendalikan kekuatannya sehingga tidak sengaja membunuh anggota X-Men yang tersisa. Charles pun semakin menjadi pesakitan karena diburu pemerintah yang mencap otak Charles sebagai otak paling mematikan di muka bumi.

Kondisi ketiga mutan tersebut menjadi semakin kacau karena ketiganya sama-sama keras kepala dalam menghadapi kondisi mereka saat itu. Logan sangat ingin hidup tenang dengan uang yang dikumpulkannya demi membeli sebuah kapal untuk pergi jauh dari Meksiko, Charles masih ingin dan yakin dapat hidup normal seperti dulu dengan mengacuhkan obat-obat yang wajib dikonsumsinya. Caliban selalu dihinggapi rasa ketakutan akan masa depan, beberapa adegan omelannya akan terasa begitu menyebalkan bagi penonton.

Hidup tenang ala Logan mulai terusik dengan bertemunya dia dengan Gabriela yang kemudian diketahui adalah seorang perawat yang bekerja untuk Transigen, perusahaan yang menurut Gabriela adalah perusahaan keji yang menggunakan anak kecil (mutan) untuk percobaan sebagai senjata yang dapat dikendalikan. Gabriela membawa kabur seorang gadis kecil berusia 11 tahun yang bernama Laura (Dafne Keen) dan mempertemukannya dengan Logan karena satu alasan, Laura adalah putri Logan.

Dafne Keen menjadi sosok baru yang menarik di film Logan ini. Dia berhasil menanamkan paten sebagai gadis kecil yang menggemaskan sekaligus menyebalkan dan buas tentunya karena Laura sama-sama memiliki kemampuan sama persis dengan Logan bahkan melebihi karena spesies perempuan dalam jenis Wolverine jauh lebih brutal. Charles hanya senyum-senyum saat Logan selalu bertengkar dengan Laura karena hal-hal kecil.

Babak baru perjalanan mereka dimulai saat Logan dengan terpaksa harus menyelamatkan Laura dari kelompok bersenjata Transigen yang dipimpin oleh seorang kejam bertangan robot bernama Donald Pierce (Boyd Holbrook). Kehidupan tenang yang diinginkan Logan dengan berat hati harus dilupakan demi mengantar Laura menuju tempat bernama Eden yang dipercaya sebagai persembunyian mutan yang berhasil selamat dari Transigen.

Intrik tak akan henti-hentinya selama perjalanan. Keras kepalanya Charles untuk hidup normal yang menurut Logan sangat membahayakan. Lalu gambaran kehilangan jati diri Logan yang sudah sangat parah bahkan membuatnya menjadi seorang alkoholik pemarah. Film Logan lebih tepat disebut film Superhero pensiun atau drama Superhero. Film ini jauh dari hingar bingar pertarungan sepanjang pemutaran layaknya film-film Marvel lainnya.

Di film Logan ini kita akan diperkenalkan kembali kepada sosok Logan. Mangold membuat film ini layaknya potongan-potongan kenangan kehidupan Logan terdahulu. Banyak sekali adegan yang mengingatkan kita terhadap film-film Logan sebelumnya. Yang masih saya ingat adalah kenangan Logan terhadap kalung identitasnya (di film X2 dan X-Men Origins: Wolverine) atau pedang samurai yang ia simpan (di film The Wolverine). 

Sosok Logan menjadi menjadi realistis di film ini. Superhero juga bisa mati. Bahkan sebenarnya bisa dibilang alur film ini jauh dari sebutan film Superhero. Penonton diaduk rasa emosionalnya di beberapa adegan yang membuat layak untuk meneteskan air mata. Kita tak akan rela kebersamaan Logan, Charles dan Laura secara resmi tidak akan ada kelanjutannya karena Hugh Jackman memutuskan pensiun setelah 17 tahun memerankan Logan.

Film ditutup dengan rasa getir yang menyesakkan dada. "Ayah, ayah, ayah". Kata-kata terakhir yang diucapkan Laura kepada ayahnya yang dalam lubuk hati paling dalam mencintainya walaupun hanya bertemu dengan cara yang singkat dan tergesa-gesa. Akhir sebuah era Hugh Jackman ditutup dengan adegan yang saya yakin bagi sesama fans Wolverine tidak akan merelakan melepas Hugh Jackman untuk pensiun memerankan Logan.

Walau sedikit aksi pertarungan namun jangan kuatir soal kualitas pertarungan di film ini. James Mangold menampilkan apa yang "seharusnya" ditampilkan oleh seorang Wolverine. Aksi memotong tubuh, memenggal kepala, mencabik tubuh manusia akan jelas di film ini. Yang kemudian menjadikan film ini tidak cocok untuk ditonton anak dibawah umur 18 tahun. Mangold sepertinya memang berkaca pada film Deadpool yang memang sudah seharusnya jujur akan identitasnya sebagai sebuah film brutal tanpa takut kehilangan fans.

17 tahun 9 film 1 Logan. Akhirnya Hugh Jackman, sang pemain memutuskan untuk berhenti menjadi Logan. Akhirnya pula Marvel akan merasakan masa-masa dimana karakter yang sudah melekat tidak akan pernah tergantikan (Seperti Batman-nya Christian Bale). Selamat jalan Hugh Jackman, terima kasih telah memberi kenangan dengan menjadi Logan.

Share this

Content Creator, Founder @nyetritbareng, Admin @kopi.web.id, 5th Place Winner APWI Kemenpar 2018 & 4th Place Winner APWI Kemenpar 2019.

Related Posts

Previous
Next Post »

23 comments

Write comments
08 Maret, 2017 12:43 delete

Hadir gan. Keren Reviewnya. Terima kasih sudah berbagi

Reply
avatar
08 Maret, 2017 15:00 delete

Wah, makin penasaran sama Logan. Film wajib nih.

Kirain itu musuhnya Donald Trump. :v

Reply
avatar
08 Maret, 2017 19:42 delete

Belum sempet nonton, pgn bgt...

Reply
avatar
08 Maret, 2017 21:58 delete

Sedih, lucu dan sisi superhero juga manusia

Reply
avatar
09 Maret, 2017 02:46 delete

patut ditontin kayaknya nih

Reply
avatar
09 Maret, 2017 07:40 delete

Film ini emang nyindir Donald Trump kok mas

Reply
avatar
09 Maret, 2017 07:41 delete

Komplit, best superhero movie setelah the darknight

Reply
avatar
09 Maret, 2017 07:42 delete

Betul mbak, tapi jangan sama anak-anak ya

Reply
avatar
09 Maret, 2017 10:51 delete

Aq mbok di traktir nonton LOGAN gan.. :p

Reply
avatar
09 Maret, 2017 11:32 delete

baca Review nya jadi kepingin Nonton Juga Nih .......
seru nih ...

Reply
avatar
09 Maret, 2017 11:47 delete

Saya belum nonton filmnya. Baca review ini jadi tahu hampir keseluruhan ceritanya, jadi kurang antusias lagi buat nonton =(

Reply
avatar
09 Maret, 2017 20:02 delete

wahh pengen nonton tapi mesti ga sempet2

Reply
avatar
09 Maret, 2017 22:04 delete

logan udah tua, pemeran aslinya udah capek..makanya dibikin mateh..the end deh x man nya

Reply
avatar
10 Maret, 2017 07:39 delete

Dino senen neng CGV buy 1 get 1 hahaha

Reply
avatar
10 Maret, 2017 07:40 delete

Disclaimer: Artikel ini sedikit mengandung spoiler film Logan, namun tidak secara keseluruhan. :p

Reply
avatar

Add your comment EmoticonEmoticon