Pengaruh Bunga Deposito Oleh Tingkat Suku Acuan BI

4/03/2020
Pengaruh Bunga Deposito Oleh Tingkat Suku Acuan BI

Bunga deposito dipengaruhi juga oleh tingkat suku acuan BI (Bank Indonesia). Maka tak heran jika sebelum menempatkan dana di deposito, setiap orang akan cari tahu terlebih dahulu berapa bunga kredit.

Contohnya, bunga simpanan akan ikut naik ketika BI 7 day repo rate naik dan begitu juga sebaliknya ketika turun. Tapi tidak serta merta bunga deposito ikut naik atau turun ketika BI 7 day repo rate.

Alasannya karena adanya time lag atau jeda waktu dari kenaikan atau penurunan suku bunga BI. Hal itu diikuti bunga deposito atau penurunan bunga simpanan. Biasanya, waktu satu bulan diperlukan untuk menyesuaikan suku bunga BI.

Seperti ketika beberapa bank menaikkan bunga deposito pada awal 2020. Sementara itu, investasi masih menarik untuk memilih opsi deposito bank. Pada awal tahun itu beberapa bank menawarkan bunga deposito dengan kisaran 5 sampai 7 persen.

Kemudian Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menurunkan suku bunga pinjamannya setelah BI menahan suku bunga acuan pada akhir Januari lalu. Suku bunga penjaminan diumumkan turun oleh LPS sebesar 25 basis poin (bps). Artinya, suku bunga simpanan yang dijamin LPS saat itu adalah 6% untuk rupiah, 1,5% bagi valas dan 8,5% untuk BPR (Bank Perkreditan Rakyat).

LPS menjamin simpanan nasabah yang punya bunga di angka-angka itu. Namun tidak ada jaminan dari LPS saat bank terpaksa mengalami likuidasi. Hal itu mengurangi hasrat nasabah yang mencari bunga simpanan tinggi. Alasannya juga karena rata-rata suku bunga deposito adalah 6,31% pada Desember 2019.

Sementara total simpanan dana nasabah perbankan yang tersebar di 302,59 juta rekening adalah Rp 6.042,74 triliun sampai November 2019. Tapi nasabah tetap bisa mencari bunga simpanan tinggi. Apalagi dengan bunga 6,00% p.a yang ditawarkan aplikasi digibank by DBS.

Dengan bunga yang kompetitif itu bisa men depositkan uang untuk dipakai jalan-jalan atau mengejar impian nasabah. Meskipun deposito bank semakin mengecil atas penurunan bunga LPS. Tapi para nasabah bank tetapi memfavoritkan simpanan deposito perbankan.

Bagi nasabah, deposito perbankan tetap menjadi primadona untuk menyimpan dananya. Risiko rendah, tawaran 5 sampai 7 persen deposito menjadikannya pilihan investasi yang tetap banyak dipilih orang. Mereka masih menjadikannya sebagai salah satu instrumen investasi deposito yang dilirik di tengah penurunan suku bunga acuan.

Sebab LPS pun memberikan jaminan keamanan kepada simpanan deposito di bank. Tapi selama bunga yang diberikan bank tidak melebihi nilai simpanan dan tingkat jaminan dari Rp 2.000.000. Selain itu, membuka simpanan deposito di kantor cabang bank terdekat maupun aplikasi mobile banking sangat memudahkan.

Seperti deposito online yang diterbitkan digibank by DBS sehingga bisa membukanya dengan instan. Membuka deposito lewat aplikasi digibank by DBS juga melupakan cara ribet dengan harus datang ke bank. Sebab nasabah bisa setor deposito kapan dan di mana saja dengan awal setoran Rp 1.000.000 minimal yang bisa memilih lima tenor.

Di sisi lain, suku bunga acuan 7 day repo rate BI berada pada angka 5% pada awal bulan ini. Padahal, tingkat bunga jaminan LPS ditetapkan sebesar 6,00 persen pada bank umum dan 8,50 persen bagi BPR untuk periode 25 Januari sampai 29 Mei 2020.

Para nasabah memang harus terus mengecek bunga deposito yang ditawarkan berbagai bank pada setiap pekannya. Seperti pada pekan lalu ketika penawaran bunga deposito paling tinggi mencapai 6,5% menurut Pusat Informasi Pasar Uang (PIPU) BI.

Share this

Content Creator, Founder @nyetritbareng, Admin @kopi.web.id, 5th Place Winner APWI Kemenpar 2018 & 4th Place Winner APWI Kemenpar 2019.

Related Posts

Previous
Next Post »

Add your comment EmoticonEmoticon