5 Cara Kreatif Meningkatkan Literasi ala Irwan Bajang - CEO Indie Book Corner

12/31/2019 2 Comments
5 Cara Kreatif Meningkatkan Literasi ala Irwan Bajang - CEO Indie Book Corner
Irwan Bajang saat saya jumpai di kantor Indie Book Corner, Desember 2019

Berbicara tentang literasi di Indonesia, jika kita bandingkan dengan negara-negara lain tentu Bangsa Indonesia begitu sangat terpuruk. Urusan peringkat, baik dari penelitian manapun. Indonesia selalu saja berada di peringkat bawah. Salah satu contoh adalah penelitian dari Central Connecticut State University asal Amerika yang merilis data bertajuk World’s Most Literate Nations Ranked. Indonesia hanya berada di peringkat 60 dari 61 negara, dilansir dari Tirto - Literasi Indonesia yang Belum Merdeka.

Meningkatkan literasi di Indonesia adalah hal yang sangat berat. Keinginan untuk memahami apa pengertian sebenarnya dari "literasi" itu sendiri sangat minim. Padahal literasi begitu penting untuk mewujudkan Indonesia yang lebih membanggakan. Kebanggaan bangsa dapat tercipta dari budaya literasi yang berjalan dengan baik.

Irwan Bajang adalah salah satu penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards di tahun 2014. Irwan Bajang, mendapatkan apresiasi tersebut dalam kategori pendidikan karena Independent School, sekolah literasi yang didirikannya pada tahun 2011 berhasil menjadi virus literasi bagi para masyarakat untuk berani menelurkan karyanya dalam bentuk buku cetak.

Independent School juga membidani lahirnya Indie Book Corner yang kemudian menjadi lini bisnis utama seorang pemuda kelahiran Lombok, 32 tahun yang lalu tersebut. Dan dengan adanya Apresiasi SATU Indonesia Awards tahun 2014, menjadikan apresiasi tersebut bagaikan batu loncatan bagi seorang Irwan Bajang untuk melangkah lebih jauh memperjuangkan literasi di Indonesia. Terbukti hingga saat ini, Irwan Bajang masih dipercaya sebagai mentor di berbagai workshop yang tidak jauh dari dunia literasi, baik tulis-menulis maupun industri kreatif.

5 Cara Kreatif Meningkatkan Literasi ala Irwan Bajang - CEO Indie Book Corner
Kantor Indie Book Corner

5 Cara Kreatif Meningkatkan Literasi ala Irwan Bajang - CEO Indie Book Corner
Toko Budi, toko buku yang menjadi satu dengan kantor Indie Book Corner

Khusus dalam industri kreatif, Irwan Bajang dipercaya untuk memegang peranan penting dalam beberapa event besar di Indonesia seperti MocoSik dan Patjar Merah. Kedua event tersebut bukan event sembarangan. MocoSik adalah event kolaborasi pameran buku yang dipadukan dengan musik, dengan pengunjung yang selalu membludak. Sedangkan Patjar Merah adalah event pasar buku yang dipadukan berbagai workshop dengan konsep lokasi acara anti-mainstream.

Berbicara tentang literasi, yang kaitannya sangat erat dengan bidang yang Irwan Bajang tekuni. Literasi begitu penting untuk ditingkatkan. Minat orang Indonesia dengan literasi begitu minim sehingga perlu cara kreatif untuk meningkatkannya. Saat saya menemui Irwan Bajang di kantor Indie Book Corner Yogyakarta, dia memberikan beberapa cara kreatif untuk meningkatkan literasi. Berikut adalah 5 cara kreatif meningkatkan literasi ala Irwan Bajang :

1. Ubah Cara Pandang Tentang Literasi

Menurut Irwan Bajang, cara paling dasar untuk meningkatkan literasi adalah dengan cara mengubah pandangan tentang literasi yang selama ini salah karena hanya terpaku pada dunia tulis menulis dan membaca saja.

"Sebenarnya pengertian literasi tidak hanya soal dunia tulis menulis dan membaca. Menurut kamus Merriam-Webster, literasi lebih dari sekedar tulis-menulis, makna literasi juga mencakup melek visual yang artinya kemampuan untuk mengenali dan memahami ide-ide yang disampaikan secara visual (adegan, video, gambar)", kata Irwan Bajang.

Pandanglah literasi sesuai pengertian aslinya dengan cara pandang yang lebih luas. Dengan cara pandang yang lebih luas, kegiatan yang kita jalani sehari-hari tentu akan masuk dalam cakupan yang mendukung untuk meningkatkan literasi. Contoh simpelnya seperti menonton film. Di sebuah film terdapat banyak informasi yang bisa kita dapatkan. Dan menonton film adalah cara kita untuk berliterasi informasi yang terdapat dalam film tersebut.

Cara meningkatkan literasi dengan menonton film tentu mengasikan bukan? Irwan Bajang sendiri pernah melakukannya dengan membuat pameran buku pada sebuah bioskop tua di Kota Malang. Karena lokasinya yang berada di bioskop tua, Irwan Bajang juga mengadakan workshop yang tidak jauh dari dunia perfilman dan buku seperti workshop penulisan script untuk film.

2. Bangun Jejaring yang Lebih Luas untuk Berliterasi

Irwan Bajang menjadi magnet bagi penyelenggara maupun sponsor event yang berhubungan dengan literasi. Sesuatu yang sangat langka bagi seorang penulis buku.

"Dengan dasar cara pandang yang luas, kemudian bangunlah jejaring yang lebih luas", ungkap Irwan Bajang.

Jejaring disini adalah berkolaborasi dengan siapapun yang dapat menunjang tujuan meningkatkan literasi. Tentu membuat sebuah event besar tidak akan tercapai bila tidak berkolaborasi dengan siapapun. Begitu pula dengan Irwan Bajang yang karena jaringan yang luas kini dipercayai untuk memegang beberapa event besar di Indonesia seperti MocoSik dan Patjar Merah. Tanpa jejaring yang kemudian menjadi kolaborasi, tentu saja niat untuk meningkatkan literasi itu tidak ada.

"Dengan membangun jejaring yang luas, peluang kolaborasi akan muncul", sambung Irwan Bajang.

Event MocoSik menjadi peningkat literasi penting bagi kamu milenial yang tengah gandrung dengan musik. Event tersebut mengkolaborasikan musik dan pameran buku dengan konsep sederhana. Jadi, bagi yang ingin menyaksikan penyanyi idolanya tampil, para pengunjung harus membeli buku sebagai tiket masuk area konser. Cara tersebut sangat efektif menjadi pematik bagi pengunjung untuk mencari buku yang cocok bagi dia dan tentu saja menjadi jalan bagi penerbit untuk berlomba-lomba menawarkan karya penulis yang diterbitkannya.

3. Jangan Individualis

Saat di Semarang, di event Patjar Merah belum lama ini. Irwan Bajang berdiskusi dengan para penerbit dan pembicara yang mengisi acara untuk menemukan formula tepat agar pengunjung yang hadir dapat menikmati sesi acara literasi dengan baik. Dan literasi yang disampaikan dapat merasuk di hati pengunjung tanpa dipaksakan.

"Mencoba memandang sebuah kerja meningkatkan literasi bukan sebagai kerja individu atau kelompok tertentu lagi tetapi kerja bersama secara kolaboratif", kata Irwan Bajang

Irwan Bajang melakukan pendekatan lokal saat event Patjar Merah di Semarang. Dia "menumpang" sesi tur kota lama Semarang yang sudah rutin diadakan setiap harinya. Dan dengan tambahan pembicara literasi dari Irwan Bajang. Sesi tur kota lama yang rutin diadakan bisa mendapatkan tambahan sisi literasi yang lebih bagi pengunjung. 

4. Temukan Minat, Cari yang Unik

"Temukan kebiasanmu yang lebih sering kamu lakukan agar terbiasa dan juga carilah yang unik", ungkap Irwan Bajang.

Tahun ini Irwan Bajang mencoba membuat sebuah aplikasi berbasis Android yang memudahkan pengunjung untuk melihat jumlah dan jenis buku yang ia tawarkan pada pameran buku. Aplikasi tersebut juga dapat melakukan booking seat untuk workshop yang dilaksanakan.

Minat kaum milenial terhadap gawai tentu saja sangat besar. Irwan Bajang mengambil peluang tersebut dengan membuat aplikasi yang memudahkan pengunjung pameran memenuhi hasrat dahaga mencari bahan literasi, -dalam hal ini koleksi buku dan workshop.

Minat dengan gawai yang sebenarnya sudah sangatlah mainstream tersebut menjadi efektif karena aplikasi dengan layanan tersebut jarang ada dan bisa dikatakan unik.

5. Konsistensi, Jadikan Kebiasan

"Kerja literasi itu kan kerja yang panjang dan tidak banyak orang melakukan, kalau hanya setengah jalan maka eman-eman (jawa: sayang sekali). Kalau hanya sembari lalu saja maka efeknya tidak akan sampai", ujar Irwan Bajang.

Irwan Bajang masih akan membuat pameran buku keliling Indonesia untuk menyebarkan literasi ke tempat-tempat yang akses menemukan buku masih sulit. Walaupun sementara ini baru di kota besar saja, namun lokasi diadakannya pameran dan workshop literasi tidak berada di tempat yang mainstream.

Contohnya di Yogyakarta, Irwan Bajang mengadakan pameran dan workshop literasinya di sebuah gudang besar yang lama tidak terpakai. Di Kota Malang, diadakan di sebuah biokop tua. Dan di Semarang belum lama ini, Irwan Bajang mengadakan pameran buku dan workshop literasi di Kota Lama yang selama ini hanya identik dengan pariwisata.

Konsisten menjadi cara Irwan Bajang agar niat untuk meningkatkan literasi menjadi kebiasaan. Dari kebiasaan tersebut semangat untuk literasi akan terus tumbuh dan menyebar ke seluruh Indonesia. Irwan Bajang juga memberi catatan bahwa meningkatkan literasi jangan jadi euforia sesaat saja.

"Konsistensi dan tenaga harus dijaga untuk tetap jalan. Istiqomah lah", tegas Irwan Bajang

***

Literasi baca Bangsa Indonesia masih rendah karena akses menemukan buku masih sulit. Independent School, Indie Book Corner, pameran buku dan workshop penunjang kepenulisan yang dilakukan Irwan Bajang memiliki gagasan sederhana yakni "Bagaimana mendekatkan literasi ke masyarakat yang akses bukunya kurang dan dilakukan di tempat sederhana serta akses mudah untuk semua bahkan difabel sekalipun".

5 Cara Kreatif Meningkatkan Literasi ala Irwan Bajang - CEO Indie Book Corner

Mulailah meningkatkan literasi dengan mengubah cara pandang, kemudian berjejaring untuk berkolaborasi, dilanjutkan fokus pencarian minat yang kalau bisa unik dan terakhir adalah konsisten.

"Kamu juga bisa kok meningkatkan literasi dengan fashion, saya belum lama ini membuat Kaus Buku, sebuah merchandise yang berisi pesan untuk lebih semangat berliterasi. Ke depan menyebarkan literasi juga dapat saja berjalan seiring zaman seperti melalui Youtube, Podcast atau lain sebagainya", tutup Irwan Bajang.

Saya pribadi berharap ke depan akan muncul lebih banyak lagi penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards kategori pendidikan seperti Irwan Bajang. Yang selalu semangat untuk #KitaSATUIndonesia dan #IndonesiaBicaraBaik, karena programnya sejalan dengan cita-cita ASTRA untuk Indonesia yang selama ini digaungkan.

Merasakan Perjalanan Kebahagiaan Melalui Pameran Ekwan Marianto

12/22/2019 20 Comments
Merasakan Perjalanan Kebahagiaan Melalui Pameran Ekwan Marianto

Sangat jarang sekali saya mengunjungi pameran seni tunggal seorang seniman. Biasanya, agar saya lebih dapat puas untuk melihat-lihat instalasi seni. Pameran seni yang sering saya kunjungi adalah pameran seni menampilkan berbagai karya seni, contohnya adalah Art-Jog atau Jogja Biennale yang belum lama ini dilaksanakan.

5 Cara Agar Website Lebih Aman

12/18/2019 32 Comments
5 Cara Agar Website Lebih Aman

Saya terkejut tatkala mendengar bahwa blog milik teman terserang hacker. Entah apa yang merasuki hacker dengan meng-hack blog teman yang jarang update itu, -ya seperti blog milik saya ini sih. Lalu kemudian saya berpikir, apakah para hacker itu hanya iseng belaka? Namun kemudian saya memikirkan kembali kenapa seorang hacker mau meng-hack blog yang isinya biasa saja.

Cara Jual Mobil Online agar Cepat Laku dan Harga yang Tinggi

12/17/2019 Add Comment
Cara Jual Mobil Online agar Cepat Laku dan Harga yang Tinggi
Sumber Foto: Freepik
Dewasa ini, semua bisa dilakukan melalui internet, mulai dari jual baju, makanan, rumah, sampai dengan mobil pun bisa dijual secara online. Namun, cara jual mobil online tak bisa dilakukan secara sembarangan. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan saat kita ingin menjual mobil lewat internet. Hal ini dimaksudkan, agar kendaraan tersebut bisa terjual secara cepat dan dengan harga yang tinggi. 

Berbagai Cara Menghasilkan Uang dari Internet

12/11/2019 Add Comment
Berbagai Cara Menghasilkan Uang dari Internet

Di zaman yang serba digital ini, kita perlu pandai untuk memanfaatkannya. Menghasilkan uang dari internet secara legal bukan hal yang tidak mungkin di zaman ini. Pengalaman saya, ada beberapa cara baik yang mudah maupun cara yang sulit. Cara sulit disini adalah prosesnya yang membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Salad Sayur Gulung, Sajian Kudapan Halal dan Sehat ala Dapoer Mamatiti

12/05/2019 4 Comments
Salad Sayur Gulung, Sajian Kudapan Halal dan Sehat ala Dapoer Mamatiti

Salad identik dengan makanan barat. Yah biasa namanya orang Indonesia. Perut orang Indonesia sangat asing dengan kudapan sehat satu ini. Kudapan orang Indonesia biasanya kalau nggak gorengan ya cemilan berbumbu micin. Rata-rata kudapan orang Indonesia memang kurang sehat bagi tubuh.