Pulau Kalong, Tempat Menguji Nyali Baru di Gunungkidul

4/10/2017
Pulau Kalong, Tempat Menguji Nyali Baru di Gunungkidul

Saya akhirnya menginjakan kaki untuk kedua kalinya di pantai Greweng. Pantai yang aksesnya hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki sejauh kurang lebih 1 kilometer melewati persawahan dan perbukitan. Alasan utama saya rela menuju pantai Greweng adalah keinginan untuk melihat jembatan ekstrim Pulau Kalong, sebuag tempat menguji nyali baru di Gunungkidul.

Saya memang sedang kurang kerjaan karena menuju pantai Greweng saat kondisi cuaca kurang bersahabat. Gerimis dengan intensitas mendekati deras menemani perjalanan saya dari Bantul. Saya melewati jalur selatan tepatnya melintasi Kecamatan Panggang untuk memangkas durasi perjalanan. Rekor tercipta karena sepinya jalan. Dari rumah di Kota Bantul sampai dengan pantai Baron saya hanya membutuhkan waktu satu jam saja.

Namun saya ternyata masih membutuhkan waktu satu jam lagi untuk sampai di daerah Jepitu. Saya terbuai suasana perjalanan pagi yang sejuk. Di perjalanan aktivitas warga menjadi pemandangan yang menyenangkan. Saya sampai pasar Jepitu yang saat itu sepertinya sedang pasaran tepat pukul 8. Mengobati rasa lapar pagi saya mampir ke sebuah warteg di pinggir jalan. 

Perjalanan saya lanjutkan menuju arah pantai Wediombo. Sekedar informasi saja pantai Greweng memang masih satu arah dengan pantai Wediombo. Saat hampir sampai pantai Wediombo, arahkan kendaraan menuju pantai Jung Wok, nanti ada petunjuk arah disana. Sebelum sampai pantai Jung Wok akan ada banyak lokasi parkir dan petunjuk arah pantai Greweng dan Sedahan, silakan kalian pilih sendiri lokasi parkir yang cocok. Saran saya pilihlah lokasi parkir paling selatan agar jarak perjalanan kaki lebih singkat.

Jalan menuju pantai Jung Wok dari dulu memang kurang bersahabat. Akses jalan hanya berupa batuan yang terkadang membuat kendaraan bergetar hebat. Sialnya lagi malam sebelumnya hujan. Batu kombinasi jalanan becek menyambut saya. 

Setelah memilih parkir yang saya rasa cocok saya lanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Perjalanan awal enak karena cuaca sedikit mendung. Sampai separuh perjalanan perjalanan mulai berat, jalanan becek kembali saya temui. Lumayan membuat lelah perjalanan saya kali ini.

Saya sempat bertemu dengan penduduk sekitar yang menjadi pedagang di pantai Greweng dan Sedahan. Kalau menurut yang saya baca di beberapa artikel, akses menuju Pulau Kalong adalah melewati pantai Sedahan namun alasan kenapa saya melewati pantai Greweng adalah karena bertemu dengan penduduk tersebut. Penduduk tersebut menyarankan saya lewat pantai Greweng agar lebih cepat sampai di Pulau Kalong.

Sampai pantai Greweng sandal saya sudah tidak terlihat bentuk aslinya. Sandal sudah hampir hancur karena tertempel tanah liat yang menyambut saya dalam perjalanan. Melihat di sekeliling saya tidak melihat dimanakah Pulau Kalong dan jalan setapak yang menjadi aksesnya.

Pulau Kalong, Tempat Menguji Nyali Baru di Gunungkidul

Saya diberi tahu seorang ibu-ibu bahwa akses menuju Pulau Kalong memang tidak terlihat. Saya dekati jalan setapak tersebut. Benar saja, memang jalan tersebut setapak namun ditumbuhi rumput-rumput liar yang menutupi. Tampak sedikit curam namun saya sudah kadung sampai akhirnya dengan nekat saya melaluinya.

Pulau Kalong, Tempat Menguji Nyali Baru di Gunungkidul
Naik bukit dan melihat pantai Greweng dari atas. (foto: dok. pribadi)

Butuh 15 menit untuk naik bukit di timur pantai Greweng. Pulau Kalong memang berada di timur pantai Greweng dan di barat pantai Sedahan. Jadi, tengah-tengah antara pantai tersebut. Pulau Kalong tidak terlihat dari pantai Greweng karena sebuah bukit yang menjorok kelaut menutupinya. Begitu pula dari pantai Sedahan, Pulau Kalong tidak terlihat. Namun jika sedikit ke tengah laut saat pantai sedang surut, Pulau Kalong dapat sedikit terlihat.

Pulau Kalong berada di lautan lepas. Jarak antara tebing pantai dan Pulau Kalong sekitar 30 meter. Akses dari tebing pantai menuju Pulau Kalong awalnya hanya berupa Gondola seperi di pantai Timang namun sekarang sudah diperbarui dengan jembatan gantung beralaskan papan kayu. Pantai yang menjadi akses terakhir menuju Pulau Kalong bernama pantai Sinden. 

Pulau Kalong, Tempat Menguji Nyali Baru di Gunungkidul

Kalau masih bingung dimana Pulau Kalong berada dapat mencari di google maps dengan kata kunci pantai Sinden. Pulau Kalong sepertinya memang belum tercatat dalam google maps.

Awal mula kenapa pulau tersebut diberi nama Pulau Kalong karena dulu banyak Kalong atau kelelawar liar yang tinggal di pulau tersebut. Selain Kalong terdapat pula spesies burung Gelatik yang menghuni. Pulau Kalong menjadi spot favorit bagi pemancing karena banyaknya ikan cucut dan lobster di sekitar pulau.

Jika kamu berani menguji nyali atau sekedar foto ala-ala silakan datang ke Pulau Kalong ini. Dari dekat memang terlihat mudah untuk dilewati namun saat melangkah, hembusan angin yang menerpa melalui sela-sela papan akan memacu adrenaline kalian. Kalau sedang beruntung, jembatan akan bergoyang tidak beraturan saat tercipta angin dari deburan ombak yang menabrak tebing ataupun pulau.

Akan dikenakan biaya Rp 25.000 untuk melewati jembatan ini. Biaya tersebut hanya dikenakan pada akhir pekan saja karena masih jarangnya wisatawan yang menuju Pulau Kalong. Biaya tersebut wajar karena memang jembatan dibuat atas inisiatif warga dan pemancing.

Pulau Kalong, Tempat Menguji Nyali Baru di Gunungkidul

Pulau Kalong, Tempat Menguji Nyali Baru di Gunungkidul

Pulau Kalong
Pantai Sinden, Jepitu, Girisubo, Gunungkidul

Rute
Jogja -> Wonosari -> Pantai Wediombo -> Pantai Jung Wok -> Jalan Kaki (1-2 Kilometer) -> Pantai Greweng/Sedahan -> Pantai Sinden -> Pulau Kalong

Retribusi
Masuk Pantai Wediombo (Rp 5.000/orang), Parkir Pantai Jung Wok (Rp 2.000/motor)

Share this

Content Creator, Founder @nyetritbareng, Admin @kopi.web.id, 5th Place Winner APWI Kemenpar 2018 & 4th Place Winner APWI Kemenpar 2019.

Related Posts

Previous
Next Post »

14 comments

Write comments
10 April, 2017 11:07 delete

selfie tok 25rb pak, edan tenan...oleh diyang 2rb ra yo??
dengaren gelem mlaku adoh dewe..

Reply
avatar
10 April, 2017 11:12 delete

Ngomong arep liputan pak, opo kancaku mengko gratis hehehe

Reply
avatar
10 April, 2017 11:14 delete

Ahelah, makin bingung aja kalo ke Gunung Kidul, banyak banget obyek wisatanya. Agak costly ya untuk selfie aja 25 ribu, tapi kalau uangnya digunankan untuk kemajuan obyek wisata itu, no problem. Semoga semakin maju! =)

Reply
avatar
11 April, 2017 09:16 delete

Ke pantai sedahan dr jungwok memang cuma bisa trekking tok mas? Jebul adoh ya, dulu pernah mau mampir ke sedahan pas camping di jungwok, tp gajadi :D

Reply
avatar
20 April, 2017 07:45 delete

Hanya pas weekend aja kok 25K nya, jadi kalau kesini jgn weekeng ya

Reply
avatar
20 April, 2017 07:46 delete

Aku arep nganggo helikopter mas hehehe

Reply
avatar
21 April, 2017 09:39 delete

Waaaah.... sampai lumpuran gitu ya mas. Pasti seru dah...

Reply
avatar
01 Mei, 2017 01:49 delete

untuk perjalanan sepertinya memang tidak cocok di musim penghhujan,tapi apakah tingkat keaamanan jembatan bisa sebanding dengan uang yang di keluarkan ? bukan tidak mau membayar,tapi jika jembatan tidak safety bisa makin rugi hehhe

tapi wisata pulau kalong patut di coba ya mas.soalnya liat jembatan nya kayak serem gitu heheh

Reply
avatar
04 Mei, 2017 04:43 delete

Jembatan memang seadanya soalnya yg membuat warga, tempat ini rame kalau malem utk mancing.. ada tarif karena udah mulai banyak yg kesini utk sekedar foto2

Reply
avatar
10 Mei, 2017 05:54 delete

Gak kebayang gimana jadinya kalau kita bener2 lewat jembatannya,Merinding dan rasa takut akan ketinggian.Jadi gak berani deh.

Reply
avatar
08 Februari, 2018 14:55 delete

untuk menemani travelling anda https://aleta.id/ menyediakan berbagai produk berbahan kulit asli

Reply
avatar
03 November, 2018 04:50 delete

Kalo lewat desedah ada tranportasi enggak mas

Reply
avatar

Add your comment EmoticonEmoticon