Gua Barat, Gemuruh Perut Karst di Gombong Selatan

2/22/2017

Goa Barat, Gemuruh Perut Karst di Gombong Selatan
foto: pejalanransel.com
GILA! Satu kata yang mendefinisikan pengalaman saya mensusuri gua yang meliuk di dalam perut karst di Gombong Selatan, Kabupaten Kebumen. Gua ini bernama Gua Barat, namanya bukan menunjukkan arah namun kata Barat ini diambil dari kata angin dalam bahasa Jawa. Gemuruh dan hembusan angin di Gua Barat terus menjaga statusnya, sebagai gua paling gila untuk para penelusur.

Gemuruh air dan hembusan angin sudah terdengar sejak pertama saya menginjakkan kaki di mulut Gua Barat. Dentumnya menyambut saya seperti memperingatkan akan kebesaran Gua Barat. Pada 50 meter pertama di mulut gua memang kita dimanjakan oleh jalan yang sudah tertata rapi. Sengaja dibuat untuk pengunjung yang ingin sekedar berkunjung, namun setelah itu...

Gua Barat, Gemuruh Perut Karst di Gombong Selatan
Sekretariat Gua Barat

Gua Barat, Gemuruh Perut Karst di Gombong Selatan
Peraturan Caving di Gua Barat
Perjalanan sedikit sulit karena hujan deras pada malam sebelumnya. Air sungai bawah tanah yang mengalir sangat deras menjadikannya keruh, kami yang berjumlah hampir 30an orang yang terdiri dari peserta famtrip Dinas Pemuda, Olahraga & Pariwisata Provinsi Jawa Tengah dan beberapa media sangat tergantung pada arahan pemandu.

Tiap empat orang kami dipandu oleh seorang pemandu. Cahaya senter adalah patokan langkah kami, salah melangkah cidera taruhannya. Saya sempat berkali-kali terpeleset dan menginjak bebatuan yang lumayan tajam. Pelan kami berjalan dalam kegelapan melawan derasnya air yang kami lawan arusnya.

Berkali-kali pula saya harus menunggu bantuan senter dari pemandu karena memang penelusuran saat itu tidak semuanya pernah menjalani aktivitas penelusuran gua. Beberapa diantaranya harus berjalan lebih pelan dari yang lainnya. Beberapa diantaranya pun ada yang menyerah dan memutuskan untuk kembali pulang lebih cepat.

Sepanjang perjalanan suguhan Stalaktit (kapur yang tumbuh di atap gua) yang indah menjadi pemandangan kami. Beberapa diantaranya masih aktif dengan ditandai butiran air yang menggantung bak bola mata. Stalagmit (batu di lantai gua yang terbentuk dari cucuran material) pun tak kalah menarik, ada yang berbentuk tirai dan gordin yang sangat indah. 

Bagian paling menarik dari Gua Barat adalah kumpulan air terjunnya. Gua Barat juga disebut-sebut sebagai gua dengan 100 air terjun. Yang paling terkenal bernama Superman's Big Sister. Tinggi air terjun ini adalah 32 meter. Dapat dibayangkan betapa bisingnya bila berada di Superman's Big Sister ini. Kombinasi air yang terjun dengan tinggi dan rongga gua membuatnya menghasilkan gemuruh suara yang mengerikan.

Gua Barat, Gemuruh Perut Karst di Gombong Selatan
Gambaran keindahan Gua Barat yang dipamerkan di pos sekretariat
Pada tahun 1996, tim gabungan Indonesia-Prancis yang salah satu anggotanya adalah Cahyo Alkantana berhasil memetakan Gua Barat ini hingga hampir ke ujungnya. Saat itu, tim gabungan tersebut berhasil mencapai tempat yang mereka sebut Muddy Passage. Butuh tiga hari untuk Cahyo dan timnya menaklukkan Gua Barat, tentu saja mereka harus menyiapkan perbekalan yang cukup selama itu.

Ekspedisi di Gua Barat sebenarnya tidak hanya pada tahun 1996 saja, sebelum itu pada tahun 1983 tim ekspedisi dari Belgia mencoba mensusuri Gua Barat namun gagal menjangkau seluruhnya. Tim ekspedisi Belgia hanya sampai di Superman's Big Sister yang jaraknya sekitar 2 kilometer saja dengan normal perjalanan 2-4 jam.

Kami saat itu bahkan tidak mampu mencapai Superman's Big Sister karena terkendala waktu dan kondisi. Musim penghujan dengan derasnya aliran sungai membuat peserta penelusuran was-was. Apalagi saat itu kami salah menentukan hari karena mensusuri pada hari Jumat, tentu saja wajib bagi kami umat Muslim untuk memprioritaskan sholat Jumat.

Kami hanya dapat mencapai tempat yang disebut sebagai Sawahan. Sawahan ini adalah sebuah batu berundak berukuran besar yang hampir mirip persawahan terasiring, bentuk bawahnya seperti tirai. Beberapa orang juga menyebut batu ini sebagai batu tirai. Di tempat inilah titik kami saat itu berhenti, kurang lebih hampir 700-800an meter dari pintu masuk Gua Barat.

Jika ingin melanjutkan perjalanan lagi, kami harus menaiki batu Sawahan ini. Namun karena memang sudah keputusan bersama bahwa rombongan kami harus keluar, maka kami harus menurutinya, tentunya mengingat kami buka profesional untuk urusan penelusuran gua.

Sepanjang perjalanan pulang kami terbantu oleh aliran air sungai yang keluar, kebalikan saat kami harus melawan arus saat masuk gua. Suasana Gua Barat masih sama saat kami pulang. Ribuan kelelawar seperti mengucapkan sampai jumpa kepada kami, ah bau kotoran mereka masih juga tak hilang saat kami pulang. Tak apa harap maklum, ini kan daerah kekuasaan mereka.

Untuk cerita selingan, bagi orang Jawa, sebuah gua tak akan lepas dari cerita legenda. Untuk Gua Barat ini, memiliki legenda tentang sebuah tempat yang terletak pada sekitar hampir kilometer ke-2 dari pintu masuk gua. Sebuah batu yang mirip nisan di dalam sana dipercaya sebagai petilasan Kiai Abdul Manaf atau Kiai Tunggul Nogo. Beberapa masyarakat masih sering masuk ke dalam Gua Barat untuk meziarahinya, terutama pada malam Selasa Wage.

Kaki sudah bergetar lelah, badan sudah lemas karena tenaga terkuras. Saya kembali lagi di pintu masuk gua tepat pukul 12, total kami berada di dalam Gua Barat selama 3 jam. Namun rasa lelah kami sepadan dengan pengalaman kami di dalam Gua Barat. Jika kelak ada waktu saya akan mengulanginya lagi.

Lokasi Gua Barat

Gua Barat berada di Desa Jatijajar, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Gua Barat ini lokasinya sangat dekat dengan Gua Jatijajar yang sudah lebih dikenal. Panjang Gua Barat yang sudah dipetakan 17 kilometer. Titik aman yang masih dapat disusuri oleh pengunjung adalah air terjun Superman's Big Sister yang berjarak sekitar 2 kilometer. Ketinggian lorong gua mencapai tinggi hingga 73 meter.

Gua Barat sejatinya adalah sungai bawah tanah. Waktu paling aman untuk menyusurinya adalah ketika musim kemarau pada bulan Mei-Oktober. Namun pada bulan-bulan lain, Gua Barat masih dapat disusuri dengan catatan harus memperhatikan cuaca terlebih dahulu. Biaya penelusuran Gua Barat adalah Rp 300.000 untuk 6 orang. Fasilitas yang diberikan adalah jasa pemandu, pelampung dan sepatu karet.

Perlu sekitar 3-4 jam untuk menuju Gua Barat dari Yogyakarta menggunakan kendaraan pribadi. Jika naik kereta dapat turun di Stasiun Gombong dan melanjutkan perjalanan dengan angkutan umum yang mengangkut hingga terminal Gua Jatijajar. Untuk menginap, banyak homestay yang ditawarkan di sekitar Gua Barat maupun Gua Jatijajar. Tarif sewa per malam sekitar Rp 75.000-150.000. Salah satu kontak pengelola Gua Barat adalah Pak Roni 085223264088.

Gua Barat, Gemuruh Perut Karst di Gombong Selatan
Homestay di sekitar Gua Barat
Saya tidak dapat merekam keindahan Gua Barat karena tidak berani mengambil resiko membawa kamera ke dalam gua mengingat kamera saya tidak anti air. Beruntung teman saya pejalanransel.com dan insanwisata.com mau berbagi foto-foto saat kami berada disana. Salah satunya adalah foto saya saat merasakan aliran air jernih yang jatuh dari atap Gua Barat.

Goa Barat, Gemuruh Perut Karst di Gombong Selatan
foto: pejalanransel.com

Goa Barat, Gemuruh Perut Karst di Gombong Selatan
foto: insanwisata.com

Goa Barat, Gemuruh Perut Karst di Gombong Selatan
Saya, Bobby (virustraveling.com), Taufan Gio (disgiovery.com), Irzal (travel.kompas.com) dan Aji Sukma (lagilibur.com), foto: insanwisata.com



Peta Lokasi Gua Barat

Share this

Content Creator, Founder @nyetritbareng, Admin @kopi.web.id, 5th Place Winner APWI Kemenpar 2018 & 4th Place Winner APWI Kemenpar 2019.

Related Posts

Previous
Next Post »

16 comments

Write comments
22 Februari, 2017 13:23 delete

Guanya keren, sayangnya tidak bisa menjelajah kesana terlalu jauh

Reply
avatar
22 Februari, 2017 13:31 delete

Iya, beresiko juga karena masih musim penghujan

Reply
avatar
22 Februari, 2017 13:34 delete

ndisiki mas wkwkwk 2 tulisan udah rilis semua. lain kali kudu tuku action cam sing anti air mas :D

Reply
avatar
22 Februari, 2017 13:41 delete

Aku gak punya foto sendiri di sini :(

Reply
avatar
22 Februari, 2017 14:25 delete

sayangnya ngga ada juga semacam emergency exit di dalam goa ya mas. wkwkwk.
jadi misal kayak kita kemaren nggak harus balik. tapi keluar aja di pintu keluar terdekat hahaha

Reply
avatar
22 Februari, 2017 18:00 delete

Kalau aku baca di sebuah sumber katanya ada mas, tapi dekat titik finish... Nah malah lebih lama dari balik hahaha

Reply
avatar
23 Februari, 2017 17:29 delete

Salut Buat Expedisinya .............

Reply
avatar
02 Maret, 2017 10:53 delete

Wuih ada mas hanif dan om gio.. Wah goa ny sangat keren banget.

Reply
avatar
09 Maret, 2017 20:25 delete

Wow infonya lengkap, bisa jadi bahan referensi nih! :)

Masih penasaran sama penampakan Superman's Big Sister, sepertinya kembali lagi susur gua pada musim kemarau lumayan menjanjikan ya...

Reply
avatar
10 Maret, 2017 08:27 delete

Waaa... mas Gio mampir *sungkem. Aku dikabarin mas kalau mau ke Gua Barat lagi.. pasti ikut..

Reply
avatar
24 Juli, 2017 13:05 delete

Selalu jatuh cinta dengan kisah-kisah dari dalam tanah. Lama nggak mainan lumpur gue euy, kangen.

Reply
avatar

Add your comment EmoticonEmoticon