Belajar Menjadi Content Creator Bersama Sahabat Keluarga

12/24/2018
Foto: Fuji Rahman Nugroho

Pekan lalu saya berkesempatan untuk mengikuti pelatihan content creator bertemakan Sapa Sahabat Keluarga yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Saya antusias untuk ikut mendaftar acara tersebut karena dilaksanakan di Yogyakarta sehingga saya tidak perlu memikirkan akomodasi. Saya terpilih bersama 30an orang blogger yang berasal dari berbagai daerah di Pulau Jawa.

Acara inti Content Creator Sapa Sahabat Keluarga adalah workshop menulis esai yang dimentori oleh Gol A Gong dan workshop membuat video film sederhana oleh M. Iqbal. Gol A Gong ini adalah penulis yang tentunya namanya tidak asing lagi. Sebuah karya Gol A Gong berjudul Balada Si Roy akan segera di filmkan di layar lebar. Saya sendiri sering membaca karya Gol A Gong di Majalah Hai. Kebetulan saat remaja, majalah Hai adalah favorit remaja seumuran saya kala itu.

M. Iqbal adalah filmmaker yang salah satu karyanya berjudul Pejuang Subuh berhasil menggaet 2 juta penonton lebih di Youtube. Padahal, karya tersebut hanya menghabiskan dana sebesar 200 ribu saja. M. Iqbal rencananya akan mengajari kami bagaimana dasar-dasar teori membuat film dan mempraktekannya dengan alat sederhana seperti smartphone. Sebelum saya mengikuti workshop kedua orang hebat tersebut diatas. Pada hari pertama, acara di buka pada malam hari oleh pejabat Kememterian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.


Workshop Menulis Esai oleh Gol A Gong

Pagi yang mendung tak menyurutkan peserta Content Creator Sapa Sahabat Keluarga untuk berolahraga sebelum masuk ke acara inti. Olahraga Yoga dipimpin oleh Founder Komunitas Emak Blogger (KEB), Mira Sahid. Oh iya, rata-rata peserta acara ini adalah emak-emak alias perempuan yang sudah berkeluarga. Saya hitung bapak-bapak seperti saya ini hanya berjumlah 10 orang saja.

Acara Yoga di halaman kolam renang Hotel Jayakarta berlangsung singkat. Mendung menggelayut dan godaan untuk segera sarapan membubarkan aktivitas tersebut. Saya sendiri hanya dapat menyaksikan mereka semua bubar, tidak sempat ikut berolahraga. Ya sudah, saya langsung menyusul beberapa teman ke restoran untuk sarapan saja hehe.

Acara workshop menulis esai oleh Gol A Gong dimulai lebih awal dari jadwal yang seharusnya. Bagus, hal ini menurut saya akan menambah fokus karena suasana pagi masih fresh. Acara dibuka dengan singkat oleh perwakilan Kemdibud dan langsung diberikan penuh kepada Gol A Gong.


Ini adalah pertemuan pertama saya dengan Gol A Gong. Kesan pertama saya sesuai dengan apa yang beliau sendiri katakan bahwa dia adalah orang yang berpakaian urakan. Istri beliau sendiri bahkan sangat menyukai gayanya tersebut. Rambut gondrong menjadi ciri khas beliau. Beliau berkata bahwa istri akan marah kalau sampai rambutnya ia potong.

Gol A Gong membuka acara dengan membagi kami berkelompok menjadi Ayah, Ibu, Anak, Pembantu dan Sopir. Saya kebagian menjadi Sopir. Kami diminta oleh Gol A Gong untuk mendeskripsikan keluarga kami secara detail termasuk permasalahan yang timbul. Kelompok kami yang bernama keluarga Bambang bersepakat bahwa permasalahan keluarga kami adalah kami terlalu kaya hahaha.

Permainan keluarga abal-abal ala Gol A Gong kemudian berlanjut dengan meminta kepala keluarga setiap kelompok untuk maju dan memperkenalkan serta membeberkan masalah keluarga. Satu persatu masalah keluarga diungkapkan seperti Lambe Turah dan satu persatu pula Gol A Gong memberikan saran tentang mengelola keluarga.


Permainan keluarga Gol A Gong kemudian sementara berhenti. Gol A Gong kemudian menceritakan kehidupannya yang akhirnya kemudian dapat menjadi penulis. Saya menghela napas saat beliau bercerita dengan alur yang lucu namun mengharukan soal tangan kirinya yang diamputasi saat kecil. Cara menyampaikan cerita kepada pendengar begitu runtut dan jelas serta tanpa memaksakan kehendak.

Setelah bercerita, Gol A Gong memberikan permainan keluarga kembali kepada kami. Kali ini permainan berbisik yang membutuhkan kekompakan antara satu sama lain. Gol A Gong memberikan suatu paragraf yang harus diteruskan dengan berbisik kepada para anggota keluarga. Anggota keluarga yang terakhir wajib maju dan menyampaikan paragraf tersebut. Ingin tahu hasil permainan keluarga saya? Gagal! Hehe. Ternyata menjaga kekompakan keluarga itu susahnya bukan main.

Baru menjelang pertengahan sesi acara setelah permainan-permainan tentang keluarga, Gol A Gong menjelaskan apa itu esai. Walaupun sebenarnya hanya secara singkat namun esai menurut Gol A Gong adalah sebuah tulisan yang tidak hanya sebuah pendapat atau opini saja. Esai adalah sesuatu yang dapat memberi solusi. Tulisan yang mudah dibaca namun dapat dipertanggungjawabkan.

Dalam tema keluarga, esai dapat ditulis dengan isi permasalahan keluarga dan tentu saja solusinya. Esai dapat bernilai jurnalistik karena membutuhkan narasumber yang valid. Untuk menulis esai,kita perlu memperhatikan lingkungan sekitar dengan baik sehingga dapat menghasilkan artikel esai yang berbobot dan layak dibaca.
Saat menulis, kita harus melewati proses membaca. Karena menulis adalah membaca 2 kali, 3 kali, dst. Tidak ada proses menulis tanpa membaca. -Gol A Gong
Workshop Membuat Film Sederhana oleh M.Iqbal

Pengumunan bahwa sore hari di hari ke-2 acara Content Creator Sapa Sahabat Keluarga akan dilaksanakan di Tebing Breksi membuat sebagian peserta girang. Memang sebagian peserta belum pernah menginjakan kaki di Tebing Breksi, sebuah obyek wisata bekas tambang di dekat kawasan Candi Prambanan.

Perjalanan kami mulai setelah Ashar. Kami bersama-sama menggunakan moda transportasi bus yang disediakan panitia. Perjalanan dari hotel cukup singkat karena lokasinya tidak terlalu jauh. Hanya saat sampai di lokasi kami sedikit tersendat karena bertemu dengan rombongan wisatawan. Harap dimaklumi karena minggu-minggu ini Yogyakarta sedang ramai-ramainya wisatawan.

Sampai di Tebing Breksi kami diperkenalkan kepada M. Iqbal, -seorang filmmaker. M. Iqbal secara singkat menjelaskan apa yang harus kami lakukan di Tebing Breksi. Kami diminta untuk mengambil video di Tebing Breksi menggunakan smartphone. Dan tantangannya adalah membuat video dengan durasi maksimal 1 menit saja dengan tema bebas.


Tantangan tersebut saya layani dengan membentuk kelompok 4 orang beranggotakan saya, Aji Sukma, Dimas Suyatno dan Zaki yang kemudian kami putuskan menjadi satu-satunya pemain yang terlibat. Latar belakang saya, Aji dan Dimas yang seorang fotografer dan videografer membuat tantangan ini lumayan mudah. Dan ya, kami juaranya. Di bawah ini adalah video yang kami buat.


Acara Content Creator Sapa Sahabat Keluarga berlangsung memasuki hari ke-3. Masih dengan narasumber M. Iqbal, beliau menjelaskan bagaimana tahapan membuat film secara profesional. Nah, salah satu karyanya yang hanya mengeluarkan budget 200 ribu berjudul Pejuang Subuh mampu menarik penonton sebesar hampir 2 juta lebih di Youtube. Luar biasa mas!

Bagaimana Acara Sapa Sahabat Keluarga Meracuni Saya

Acara Content Creator Sapa Sahabat Keluarga ini boleh saya bilang meracuni saya. Saya mendapat ilmu positif tentang penulisan esai yang baik dan benar melalui Gol A Gong. Saya mendapat ilmu tambahan yang belum saya ketahui tentang membuat video yang bagus melalui M.Iqbal. 

Kami memang diharapkan untuk dapat mengisi konten Sahabat Keluarga setelah acara yang ciamik ini. Rasa-rasanya, ingin segera saya hasilkan konten yang menarik untuk pembaca khususnya yang bertema keluarga. Semoga acara seperti Content Creator Sapa Sahabat Keluarga ini dapat rutin digelar,

Tabik.

Share this

Content Creator, Founder @nyetritbareng, Admin @kopi.web.id, 5th Place Winner APWI Kemenpar 2018 & 4th Place Winner APWI Kemenpar 2019.

Related Posts

Previous
Next Post »

7 comments

Write comments
25 Desember, 2018 06:58 delete

Kata Gol A Gong, olahraga dan membaca itu wajib. Nah, coba sekarang olaharaga dulu.Nggak boleh skip yoganya.

Reply
avatar
25 Desember, 2018 16:26 delete

Seharusnya kelompok ini tetap nggak boleh jadi juara sesi videografi.
*lalu diusir sama yang punya blog*

Reply
avatar
27 Desember, 2018 08:56 delete

wah acaranya keren sekali nihh mass saya kalau ada kesempatan juga pengen ikut kegiatan seperti ini... btw hasil videonya mantep banget lho, pantas jadi juara

Reply
avatar
27 Desember, 2018 09:03 delete

Dan aku sedih cuma dijepret sedikit sama dirimu hahaha. Keren banget acaranya 😍

Reply
avatar
28 Desember, 2018 19:02 delete

Setuju sama mbak Carra, kelompok ini emang harusnya gak boleh menang videonya. Qiqiqi

Reply
avatar
29 Desember, 2018 10:05 delete

Selamat ya atas kemenangan bikin videonya kakak Ardian

Reply
avatar
29 Desember, 2018 23:24 delete

Aq masih rada nggak terima karena kalian yang juara lomba videonya. Kalian kan harusnya ngisi materi video. Bukan ikut2an lomba. Ya jelas menang lah.. Hehehe
btw, emang seru bgt acara kemarin.

Reply
avatar

Add your comment EmoticonEmoticon